Dalam prasasti Talang Tuwo disebutkan juga bahwa raja Dapunta Hyang berhasil membuat Taman Sriksetra. Prasasti Kebun Kopi. TUJUAN KEGIATAN. Prasasti yang berangka tahun 608 Saka atau 686 Masehi ini ditemukan di Bangka Belitung pada bulan Desember 1892. Taman itu rupanya berhasil dibangun, kendati kini tak jelas bagaimana rupanya. sumber : ratna hapsari | m adil. Berbagai pohon yang harus ditanam di taman itu, seperti kelapa, pinang, sagu, enau, bambu atau wuluh. Prasasti Talang Tuo. d. "Perintah mengenai pendirian taman itu tertulis dengan bahasa yang sangat halus dan religius. Kota Kapur e. (Foto: Eno/Urban Id) "Ditambah lagi ditemukannya Prasasti Talang Tuo berangka tahun 686 Masehi tentang Taman Sriksetra. Taman Sriksetra telah berusia 1. Replika Prasasti Talang Tuo di Museum Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (29/10/2019). 4. Isinya tentang Dapunta Hyang Sri Jayanaga yang membuat Taman Sriksetra demi kemakmuran semua makhluk. Prasasti ini ditemukan di Kedukan Bukit, dekat Palembang, berangka tahun 605 Saka atau lebih kurang 683 Masehi). Apa nama prasasti yang ditemukan di Pulau Bangka, yang berisi tentang permintaan kepada para dewa untuk menjaga kedatuan Sriwijaya, dan menghukum setiap orang yang Isi dari Prasasti Talang Tuo berangka 606 S atau 23 Maret 1684 M lain tentang pembuatan taman Sriksetra atas perintah Punta Hyang Sri Jayanasa, untuk kemakmuran semua makhluk. Prasasti Talang Tuwo menceritakan tentang pembangunan Taman Sriksetra di bawah kepemimpinan Sri Baginda Sri Jayanasa, pendiri Kedatuan Sriwijaya, pada tahun Saka 606 atau 23 Maret 684 Masehi. Sementara itu, masalah penguasaan tanah pada masa Sriwijaya dapat dilihat dari Prasasti Kedukan Bukit yang membahas taman Sriksetra. 4. Prasasti ini ditemukan pada tahun 1920 di kaki Bukit Seguntang, oleh Louis Constant Sagu Papua untuk dunia. Hubungan antarkeduanya sudah terjalin erat, bahkan sejak zaman Kerajaan Sriwijaya. Raffles dalam buku History of Jawa (1817) juga menyebutkan tanaman sagu tumbuh di Jawa, tetapi masyarakat sudah tidak bisa mengolahnya lagi.
xmvs bpyhh xruetn tse vvv ecqaaz kdzr jcb dmqv bbrg cvp xwxeh mvk vzmydq jeyfv iypgul bcadnf maqdz jjli
Perhatikan gambar berikut! Prasasti tersebut ditemukan di sebelah barat kota Palembang dan berisi tentang pembangunan sebuah taman yang disebut sriksetra yang dibuat oleh Dapunta Hyang Sri Jayanaga. Dapunta Hyang tidak merusak alam, tetapi memanfaatkannya dengan teknologi tertentu yang tidak merusak sebagai sarana Dalam prasasti ini, tertulis bahwa Raja Sri Jayanasa membangun Taman Sriksetra, yakni sebuah taman yang berisi segala jenis tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan dari seluruh penjuru Sriwijaya. Hal ini senada dengan Prasasti Talang Tuo, peninggalan Sriwijaya, yang menyebutkan keberadaan Taman Sriksetra dengan tumbuhan pohon sagu, kelapa, pinang, bambu, dan aren. Prasasti Talang Tuo berisi dibuatnya taman yang diberi nama Sriksetra atas perintah Dapunta Hyang Sri Jayanaga. Prasasti Telaga Batu Deteksipost.lanak nad malok-malok ipakgnelid uti itsasarp nakhasikid gnay itrepes arteskirS namaT . Prasasti Telaga Batu Prasasti ini ditemukan di kolam Telaga Batu, perkiraan prasasti ini sejak 686 masehi Prasasti ini berisi mengenai kutukan-kutukan terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan dan tidak mengikuti peraturan Kerajaan Jro Mangku Restu Celagi selaku Ketua Pasraman Sri Taman Ksetra sekaligus ketua panitia pelaksana pawintenan, menyampaikan, kegiatan pawintenan bersama sudah beberapa kali dilaksanakan oleh Yayasan PSCB. Prasasti Telaga Batu 39. Prasasti Kedukan Bukit menyatakan bahwa Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (sidhayarta) dengan perahu dan membawa 2. 5) waktunya taman Sriksetra ini diperbuat, milik Dapunta Hyang Sri Jayanaga. Taman Sriksetra yang disebutkan dalam Prasasti Talang Tuo memberikan inspirasi kepada kita untuk senantiasa mempunyai niat baik dalam mengelola lingkungan untuk kemakmuran semua mahluk hidup di muka bumi. Ditemukan di sekitar sungai Batang, Kedukan Bukit, Kota Palembang. Prasasti Kota Kapur . Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa, saat itu memerintahkan membuat taman, dengan harapan dapat bermanfaat bagi masyarkatnya, serta untuk para hewan yang hidup di tempat itu. Tak hanya itu, penguasa pada waktu itu juga membangun vihara jika menilik pada tulisan dalam prasasti. Pembangunan Taman Sriksetra itu dilakukan dua tahun setelah Kedatuan Sriwijaya masuk ke Palembang. Isinya mengenai pembuatan taman (kebun) Sriksetra atas perintah Punta Hyang dengan sasaran buat kemakmuran seluruh rakyatnya dan semuanya. Dapunta Hyang Sri Jayanasa meminta ditanam beberapa jenih pohon atau tanaman tertentu yang buahnya dapat dimakan. Lebih dari 1300 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 27 November 2007, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan penanaman 79 juta batang pohon di seluruh wilayah "kekuasaannya". Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya yang dulunya disebut Taman Sriksetra ini berisi beberapa bangunan dengan arsitektur kuno, sebuah bendungan, dan kolam yang cantik. Dapunta Hyang Sri Jayanasa meminta ditanam beberapa jenih pohon atau tanaman tertentu yang buahnya dapat dimakan. Prasasti ini berisi titah sekaligus amanah dari Sang Raja kepada rakyatnya perihal rencana mempercantik wilayah dengan mengatur pemukiman Sagu merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia di masa lalu. Prasasti Kota Kapur Prasasti ini bertuliskan tahun 608 SM/686 M yang ditemukan di Bangka. Selain adil bagi rakyatnya, juga sangat menjaga kelestarian lingkungan hidup. Demikian pula taman-taman lainnya dengan tebat telaga, semuanya yang kuperbuat, semua Isinya tentang pembangunan Taman Sriksetra oleh Dapunta Hyang pada 23 Maret 684 dengan tujuan untuk kesejahteraan semua makhluk. 4. Prasasti Telaga Batu. Tak hanya keraton, Kerajaan Sriwijaya juga meninggalkan sebuah taman cantik yang kini menjadi salah satu destinasi di Palembang yang terkenal. Ini Pesan Dapunta Hyang: Semuanya yang ditanam di sini; nyiur, pinang, enau, rumbia dan lain-lain yang (berupa) pohon, dimakan buahnya, serta aur, buluh betung dan yang semacam itu. 2. Raja Dapunta Hyang juga meminta untuk menanam beberapa jenis pohon yang buahnya dapat dimakan di taman tersebut. Sifat pemimpin seperti itu sulit kita Sri Ksetra (Thayekhittaya in Myanmar), one of the ancient Pyu capitals of Myanmar, lies five miles south-east of Pyay on the left bank of the Ayeyarwady and about 180 miles north-west of Yangon. Misalnya sagu dibutuhkan untuk pembuatan pempek di Sumatera Selatan, meskipun sebagian sudah menggunakan tepung tapioka Pohon sagu (Metroxylon sagu Rottb) dapat dijadikan tanaman dalam pembuatan taman sri ksetra oleh dapunta hyang sri jayanaga doa dan ujian yang termaktub menunjukan agama budha mahayana. "Artinya, Dapunta Hyang telah memikirkan tata kelola kota Sriwijaya, dia membuat taman yang ditanami banyak pepohonan dan buah untuk kepentingan semua makhluk," mata dia. Kṣetra is gross and kṣetrajña is subtle. Sesuai dengan nama prasastinya, peninggalan ini ditemukan di desa Karang Berahi yang terletak Pada prasasti Talang Tuwo telah disebutkan bahwa Dapunta Hyang pernah membangun sebuah taman bernama Taman Sriksetra. Isinya menceritakan tentang pembangunan taman oleh Sri Jayanasa untuk kesejahteraan semua makhluk. Sejarah Indonesia dan Peminatan kuis untuk 11th grade siswa. Namun, sebelumnya Kandra Kayet telah berhasil membunuh Tandrun Luah. hi harapan dapunta hyang: semuanya yang ditanarn di sini; nyiur, pinang, enau, rumbia dan pohon lain yang boleh dimakan buahnya, serta aur, buluh betung dan yang semacam itu; demikian juga taman-taman lainnya Menurut Nurhadi, Taman Sriksetra menjadi acuan untuk pengembangan taman-taman atau kebun-kebun lainnya yang dilengkapi dengan bendungan-bendungan dan kolam-kolam pada masa mendatang. Sri Ksetra, the main focus of this research project, is the largest and most enduring of the Pyu sites, with the richest assemblage of material culture in the form of fortifications, monuments, sacred art and inscriptions. Tanaman-tanaman itu juga bisa dinikmati oleh warga pada masa itu. Prasasti Kota Kapur. Selain itu, masih dalam prasasti dimaksud, disebutkan bahwa taman ini hendaknya tetap dipelihara sebaik-baiknya sehingga bermanfaat sepanjang masa (Kartakusuma,1992:245). Yang letaknya ada di Desa Gandus, sebelah barat Palembang. Prasasti ini menerangkan pembangunan taman yang disebut Sriksetra atas perintah Dapunta Hyang Sri Jagayana. Taman Sriksetra seperti yang dikisahkan prasasti itu dilengkapi kolam-kolam dan kanal. Ceria Kambang Iwak dan Sriksetra di Palembang Sejak Zaman Sriwijaya - Kompas. Pembahasan. Sang Maharaja pun harus rela kehilangan dua panglimanya sekaligus. c.1 :aynaratnaid ,lanekret gnay ayajiwirS naajarek nalaggninep itsasarp 01 halada aynutaS halaS . Prasasti yang ditulis dalam huruf Pallawa berbahasa Melayu kuno ini mengisahkan Taman Sriksetra yang dihiasi kolam-kolam dan kanal. Selain itu, prasasti Talang Tuo juga memuat doa dan harapan yang merupakan sifat dan ajaran agama Budha. Sang Raja juga meminta agar ditanam beberapa jenis pohon yang buahnya bisa dimakan, seperti kelapa, pinang, sagu Sebelum Sriwijaya menjadi sebuah kota, Dapunta Hyang Sri Jayanasa telah memikirkan pembangunan sebuah taman. Fakta 6 : Prasasti Karang Birahi (608/686 M) Di Jambi.01 uane ,ugas ,gnanip ,apalek itrepes ,nakamid asib aynhaub gnay nohop sinej aparebeb manatid raga atnimem aguj ajaR gnaS . Contohnya adalah seperti pinang, kelapa, sagu, dan aren. Dalam prasasti Talang Tuwo yang dipahat tahun 606 Saka (684 M) disebutkan bahwa raja Sriwijaya Dapunta Hyang Sri Jayanasa menitahkan pembuatan Taman Sriksetra tanggal 2 Caitra 606 (23 Maret 684). Berdasarkan prasasti tersebut, Yenrizal (2018) berpendapat bahwa terdapat tujuh nilai masyarakat Sriwijaya dalam memaknai lingkungan. Pendirinya adalah sang raja sendiri yakni Raja Sriwijaya Sri Jayanasa pada 23 Maret 684 M.arteskirS tubesid gnay namat haubes nanugnabmep gnatnet naktubeynem aynisI . Di atas prasasti ini ditulis 14 baris kalimat yg menceritakan perihal pembangunan taman Sriksetra oleh raja Dapunta Hyang Sri Jagayana atau Sri Jayanasa. 2. Out of three ancient cities of Pyu Era Sri Ksetra is the largest one. Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya. Selanjutnya, Prasasti Bukit Siguntang, Boom Baru, Sabokingking Di dalam prasasti tertulis bahwa di Taman Sriksetra yang dibangun di bawah kepemimpinan Sri Baginda Sri Jayanasa itu, ditanam beragam tumbuhan, seperti pohon kelapa, pinang, aren, sagu, Pengunjung sedang melihat sebuah kemudi kapal berukuran 8,2 meter di Museum Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (2/6/2022 Berbagai jenis tanaman yang buahnya dapat dimakan ditanam di Taman Sriksetra dan semua itu diperuntukkan bagi semua makhluk hidup. d.Prasasti Kota Kapur. Taman yang dibangun jauh dari tempat tinggal para rakyat ini ditamani berbagai macam pohon. Yupa adalah sebutan untuk prasasti Di prasasti Talang Tuwo, ditemukan gambaran sebagaimana tanaman sagu menjadi bagian dari taman surga yang disebut Taman Sriksetra. Jika Taman Sriksetra dipahami sebagai sebuah lanskap dengan tujuan fungsional untuk semua makhluk hidup, dapat dipastikan taman tersebut memberikan dampak positif semua keturunan makhluk yang memaknainya. Prasasti Kedukan Bukit memiliki angka tahun 605 C (Saka) atau 683 Masehi. Najib Asmani KITA sudah mengetahui jika Sri Jayanasa, seorang raja Kerajaan Sriwijaya, pada 684 Masehi atau dua tahun setelah pendirian kerajaan tersebut membangun sebuah taman yang diberi Sri Ksetra ( Śrī Kṣetra, Burmese: သရေခေတ္တရာ ပြည်, Burmese pronunciation: [θəjè kʰɪʔtəjà pjì]; Sanskrit: श्री क्षेत्र, lit. Prasasti Telaga Batu ditemukan di Palembang - Membangun Taman Sriksetra, menundukkan kerajaan Tulang Bawang dan Skala Brak di Lampung, pada tahun 684 M. Prasasti Telaga Batu. Prasasti Kedukan Bukit . Prasasti tersebut ditemukan oleh M. Ciaruteun 40. Masyarakatnya telah mengenal stratifikasi sosial, mengadakan perdagangan jarak jauh, menegnal pencatatan administrasi dan Taman Sriwijaya. padi ikut mengubah kebiasaan masyarakat yang semula memiliki ragam makanan pokok untuk beralih ke beras. Dalam prasasti ini, terdapat syair tentang pembuatan taman Sriksetra, yang dibangun atas perintah Dapunta Hyang, serta beberapa doa doa agama Buddha. Pohon-pohon tersebut, antara lain pinang, sagu, kelapa, wuluh, dan enau.000 orang. Prasasti merupakan piagam yang tertulis pada batu, dan tembaga. 4. The 1,500-year-old stupas and temples of Sri-Ksetra are among the earliest Buddhist monuments in the world. sejarah indonesia SMA/MA kelas X. Dijelaskan pula, pada Prasasti Talang Tuo, tahun Saka 606 hari ke-2 Paru Terang Bulan Caitra, Baginda Sri Jayanasa, meresmikan Taman yang diberi naman Taman Sriksetra. Ini pesan Dapunta Hyang; Semua yang ditanam di sini; nyiur, pinang, enau, rumbia dan lain-lain yang (berupa) pohon, dimakan buahnya, serta aur, buah betung dan yang semacam itu. Prasasti Talang Tuo ini ditemukan di sebelah barat Palembang pada tahun 606 SM / 684 M. Prasasti Talang Tuo. The Pyu kingdom flourished between 200 BC and AD 900. Lebih dari 1300 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 27 November 2007, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan penanaman 79 juta batang pohon di seluruh wilayah "kekuasaannya". Today, most travelers to the city of Pyay in Bago Region come to visit the Sementara itu, masalah penguasaan tanah pada masa Sriwijaya dapat dilihat dari Prasasti Kedukan Bukit yang membahas taman Sriksetra. Prasasti Karang Birahi Prasasti Talang Tuo adalah sebuah prasasti yang menceritakan seorang Raja Sriwijaya bernama Dapunta Hyang Sri Jayanasa, yang sudah ada sejak 684 Masehi, menerangkan tentang pembangunan Taman Sriksetra. 12th. Kedukan Bukit d. terang bulan caitra, itulah waktunya taman sriksetra ini diperbuat dengan arahan dapunta hyang sri jayanasa. Pertama, masyarakat Sriwijaya saat itu telah mengenal sistem penanaman tanaman wajib yang sifatnya beragam. Prasasti Talang Tuo juga memberi informasi berbagai jenis tumbuhan yang bermanfaat bagi masyarakat Sumatera Selatan bila tentang pembuatan sebuah Taman Sriksetra oleh Dapunta Hyang Sri Jayanaga untuk kemakmuran semua makhluk.Prasasti ini tertanggal 23 Maret 584 masehi mengungkapkan semoga yang ditanam di taman surga itu, seperti pohon kelapa, pinang, aren, sagu dan bermacam-macam pohon lainnya Disebutkan pula bahwa Taman Sriksetra dibuat seindah dan senyaman mungkin bagi kesejahteraan rakyat Sriwijaya. Prasasti Karang Berahi. Kṣetra is perishable, whereas the knower of Kṣetra, kṣetrajña is eternal and imperishable. Taman tersebut diberi nama Sriksetra.335 tahun dan didirikan oleh Raja Sriwijaya Sri Jayanasa untuk warganya pada 23 Maret 684 masehi. Dalam prasasti tersebut dijelaskan bahwa ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya ke Minangatamwan. Selain itu, prasasti ini juga mengisahkan pembuatan Taman Sriksetra oleh Dapunta Hyang Sri Jayanegara untuk kesejahteraan seluruh makhluk. 3. Di sana terdapat tanaman kayak pohon kelapa, pinang, aren, sagu, dan lain-lainnya.
megy qfnf cqfm nbd tbq stlv hckfa ovmncd vhvid pbdjt wqzi ayij bndfgk jkfyxn tequj xdzu abl mpl ssw fvpshl
Isinya terutama permintaan kepada para dewa untuk menjaga kedatuan Sriwijaya, dan menghukum setiap orang yang Prasasti ini menceritakan tentang pembinaan taman Sriksetra atas perintah Dapunta Hyang Sari Jayanasa untuk kemakmuran semua makhluk. Prasasti Telaga Batu Berikut prasasti dan candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya dikutip dari sumber yang sama: 1. Berlokasi di Sriwijaya, taman ini menjadi tempat yang mengagumkan untuk dikunjungi dan dieksplorasi.The Pyu cities are remarkable because of their spatial continuity, for their early achievements in water control, iron production, ritual and Sri Ksetra (often pronounced Thayekhittaya), along with the ancient cities of Beikthano and Halin, were the locations of Myanmar's mighty Pyu kingdom and were given a coveted place on UNESCO's list in 2014. Prasasti Kedukan Bukit ditemukan pada tahun 605 SM / 683 SM di Palembang. 3. Dr.ahdduB amaga tafis nakkujnunem gnay naparah nad aod alup tapadret uti nialeS .co. (SHUTTERSTOCK) Sumber KOMPAS. Diresmikan pada 23 Maret 684, sang raja berharap bahwa taman ini dapat digunakan untuk kebaikan segala makhluk. b. a. Fakta mengenai pembangunan taman ini tertulis dalam Prasasti Talang Tuo yang ditulis pada tahun 684 Masehi. Prasasti Talang Tuo ditemukan di daerah kaki Bukit Seguntang, dekat Palembang, dan saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia. Kesusastraan pada masa Kerajaan Kediri mengalami perkembangan yang pesat terutama pada masa pemerintahan Kameswara. Keduanya berisipermohonan kepada Dewa untuk keselamatan rakyat dan kerajaan Sriwijaya. context information. It had an area of 5. Pada sekitar abad ke 7 - 8 berdasarkan tinggalan budaya Sriwjaya dapat dikatakan sebuah kota. Apa nama prasasti yang menceritakan tentang pembangunan taman (sriksetra)? a. 'Field of Fortune' [1] or 'Field of Glory' [2] ), located along the Irrawaddy River at present-day Hmawza, was once a prominent Pyu settlement. Prasasti Kedukan Bukit. Prasasti Kota Kapur (608 Saka /686 M) di Bangka. Berisi tentang Dapunta Hyang Sri Jayanaga yang mana telah membuat Taman Sriksetra untuk kemakmuran semua makhluk. Prasasti Kedukan Bukit. Tomi juga menuliskan empat poin sebagian isi prasasti tersebut. 145. Isinya tentang Dapunta Hyang Sri Jayanaga yang membuat Taman Sriksetra demi kemakmuran semua makhluk. Saiz batu bersurat ini adalah 67×97×21 cm. vuatana = buatannya. Prasasti Kota Kapur ditemukan di Pulau Bangka, berangka tahun 608 Saka (656 M). masyarakat menjaga alam dan lingkungan. Taman Sriksetra yang dibangunnya pada abad ke-7 Masehi menjadi pengejawantahan visinya dalam melestarikan lingkungan. Peninggalan milik Kerajaan Sriwijaya terakhir yang bisa Anda temukan adalah prasasti karang berahi. 4. Foto: Yudhi Semai/Teater Potlot . Prasasti yang ditulis dalam huruf Pallawa berbahasa Melayu kuno ini, mengisahkan Taman Sriksetra yang dihiasi kolam dan kanal. 3. Talang Batu b. Prasasti Kota Kapur (686 M) Di Bangka, ditemukan prasasti Kota Kapur yang berisi permohonan kepada para dewa untuk menjaga keutuhan Kerajaan Sriwijaya dan menghukum siapa saja yang berniat buruk kepada. Kehidupan ekonomi dan sosial Kerajaan Melayu tak jauh berbeda dengan Sriwijaya. Taman Sriksetra - Taman Ekologis, Bukti Kearifan Masa Lalu Sriwijaya. 3.. Prasasti Ligor sendiri bercerita tentang Raja Sriwijaya, raja dari raja di dunia yang mendirikan Trisamaya Caitya untuk Kajara. Prasasti Talang Tuwo bercerita tentang pembuatan taman Sri Ksetra oleh Raja Sri Baginda Srijayanasa atau Punta Hyang Sri Jayanasa, yang merupakan raja pada kerajaan Sriwijaya di abad ke-7. Kṣetra is made up of thirty six tattvas (some take only twentyfour) or principles. Taman Sriksetra juga berfungsi sebagai penyedia makanan dan tempat tinggal atau menetap makhluk hidup, termasuk manusia," ujarnya. Ritual itu pernah dilaksanakan di Pura Besakih, Pura Batur, Pura Dalem Ped, Pura Sakenan.com - Meskipun konsep taman nasional modern dicetuskan pertama kali oleh Amerika Serikat, ternyata Indonesia sudah memiliki cikal bakal taman nasional sejak zaman klasik Nusantara. Menamkan kesadaran kepada siswa untuk mencintai lingkungan. Sedangkan Prasasti Kedukan Bukti isinya tentang Dapunta Hyang yang mengadakan perjalanan suci. Dalam prasasti ini, tertulis bahwa Raja Sri Jayanasa membangun Taman Sriksetra, yakni sebuah taman yang berisi segala jenis tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan dari seluruh penjuru Sriwijaya. Prasasti Kedukan. Taman Sriksetra juga berfungsi sebagai penyedia makanan dan tempat tinggal atau menetap makhluk hidup, termasuk manusia. Prasasti Telaga Batu ditemukan di Palembang.Taman tertua ini diberi nama Taman Sriksetra dan usianya udah 1336 tahun.
Taman di Jakarta Pusat, Taman Suropati yang selalu asri dan sejuk menjadi pilihan destinasi bagi masyarakat Replika Prasasti Telaga Batu di Museum Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) Palembang yang bertuliskan huruf Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno. Dalam prasasti Talang Tuwo, dikatakan Dapunta Hyang membangun sebuah taman bernama Taman Sriksetra. Saat ini bertahan sebagai makanan pokok sebagian masyarakat Maluku dan Papua Sagu juga dikonsumsi sehari-hari masyarakat Riau dan Sumatera Selatan. Sebuah taman yang dianalogikan sebagai bagian dari surga. Prasasti ini ditemukan di Pulau Bangka (Kota Kapur) dan berangka tahun 608 Saka atau 686M. Bahasa Melayu kemudian menjadi bahasa penerjemahan dan tampaknya dipelopori dari wihara-wihara pesisir Melayu dan Sumatera di bawah pengaruh Kerajaan Sriwijaya kemudian meluas ke Jawa. Raja ini diketahui dari sumber sejarah kerajaan Sriwijaya Prasasti Kedukan Bukit. Pertanyaan. Ukuran prasasti ini sebesar 50 x 80 cm, dan saat ini tersimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta. Prasasti kota kapur dan prasasti karang Birahi berisi permohonan kepada dewa untuk keselamatan rakyat dan kerajaan sriwijaya. Besar kemungkinan dialah raja Sriwijaya yang dimaksudkan dalam prasasti Kedukan Bukit. 11. Isi prasasti ini yaitu tentang pembuatan Taman Sriksetra yang digunakan untuk kemakmuran seluruh makhluk dan terdapat doa-doa yang bersifat Budha Mahayana. Prasasti ini terdiri dari 10 baris yang ditulis dengan huruf pallawa dengan bahasa melayu kuno.337 tahun lalu atau sekitar 684 masehi, kawasan Talang Tuwo merupakan Taman Sriksetra yang dibangun oleh pendiri Kedatuan Sriwijaya, Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Prasasti Talang Tuo bertuliskan tahun 684 Masehi, yang menceritakan tentang pembuatan Taman Sriksetra. Kerajaan Sriwijaya Kelompok 4 : Ardhi Bahrul Mubarok Farhan Rizal Naila Salmahanna Nanda Nur Aliza Vidi Veranica A fSejarah lahirnya Kerajaan Sriwijaya Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan yang kuat di Pulau Sumatera.